Detail Artikel
Saat Ketikan Dapat Membunuh Seseorang, Cyberbullying

Kata ‘dirujak’ sedang ramai dibicarakan di salah satu platform media sosial, yaitu Twitter. Kata ini biasa digunakan sebagai istilah untuk menyebut suatu keadaan dimana salah satu pengguna Twitter ini melakukan kesalahan, lalu kesalahan tersebut ramai dibicarakan dan banyak orang yang mengkritik pengguna tersebut. Atau, kata lain, dibully.
Di media sosial, kesempatan untuk mengomentari atau mengkritik orang lain terbuka lebar. Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, diantaranya, karena media sosial adalah tempat bagi orang-orang untuk mengeluarkan pendapatnya secara bebas. Selain itu, banyak orang merasa aman meski mengeluarkan pendapat yang buruk terhadap orang lain, karena ia merasa aman berlindung di balik akun yang bisa menyembunyikan identitas aslinya. Hal inilah yang memunculkan masalah baru di media sosial, yaitu cyberbullying.
Cyberbullying sangat marak terjadi di media sosial, bahkan popular dengan istilahnya sendiri, seperti dirujak di platform Twitter. Orang akan ramai-ramai membicarakan kesalahan seseorang, mengomentari hal tersebut, bahkan menjelek-jelekkan sesuatu yang berada di luar konteks kesalahan si korban dirujak ini. Semakin ramai orang yang membicarakan kesalahan tersebut, semakin banyak juga bullying yang ia terima. Padahal, tak jarang, kesalahan yang dilakukan bukanlah kesalahan yang besar atau bahkan membahayakan orang lain.
Dampak dari cyberbullying bagi korban kurang lebih sama seperti dampak bullying di dunia nyata. Mungkin, hal pertama yang biasa dilakukan oleh korban adalah menutup akunnya dan menghilangkan jejak, lalu secara psikologis, korban bisa saja mengalami penurunan kepercayaan diri yang signifikan. Mereka dilanda murung, dilanda rasa cemas, selalu merasa bersalah atau gagal, dan stress berat. Ada beberapa kasus korban dari cyberbullying ini melakukan bunuh diri karena banyaknya komentar jahat yang diterima.
Karena semakin berkembangnya media sosial dimana setiap orang pasti menjadi salah satu penggunanya, cyberbullying merupakan suatu hal yang perlu diberi perhatian khusus. Setiap orang harus mengetahui bagaimana etika dalam bermedia sosial, sama halnya seperti etika bersosialisasi dalam masyarakat. Caranya adalah dengan menjaga kata-kata yang digunakan untuk berkomentar, memahami konten serta maksud tulisan, tidak semena-mena memberikan komentar bahkan menghakimi, juga mengetahui batasan dalam berkomentar. Dengan begitu, cyberbullying dapat dikurangi bahkan dihindari.